Lewat Media Pembelajaran,  Mahasiswa UM Raih Medali Emas Internasional
Kampus

Lewat Media Pembelajaran, Mahasiswa UM Raih Medali Emas Internasional

Malang, PsikologiToday Lima Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) kembali memetik prestasi dengan meraih medali emas dalam ajang International Invention Competition For Young Moslem Scientists(IICYMS) kategori educations yang diselenggarakan pada tanggal 1 – 4 Juli 2021 secara daring. Acara ini dilaksanakan oleh Indonesian Young Scientists yang bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Kelima mahasiswa tersebut adalah Fatwah Inna Aulisaina (Manajemen 2019), M. Iqbal Najib Fahmi (Pendidikan Biologi 2019), Samudra Mutiara Hasanah (Pendidikan Kimia 2019), Muhammad Ahsan Thoriq (Pendidikan Bahasa Arab 2018), dan Fanny Farida (Desain Komunikasi Visual 2019).

Produk yang mereka kembangkan adalah media pembelajaran interaktif Al-Qur’an dan natural science berbasis Augmented Reality (AR) untuk siswa SMA. Tim yang diketuai oleh Fatwah Inna Aulisaina ini juga mendapatkan spesial award dari Malaysia Innovation Invention Creativity Assosiation (MIICA) dan saat ini tengah mendapatkan pendanaan dari Kemendikbud Ristek melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan tahun 2021.

“Kami mengembangkan media pembelajaran pembelajaran interaktif Al-Qur’an dan natural science dengan brand “Qurraci” untuk mempermudah pembelajaran ayat Kauniyah (ayat yang menjelaskan fenomena alam) melalui 3 bab, yakni Fisika, Kimia, dan Biologi.” ujar Fahmi pada Jumat (06/08/2021).

Sebelum mengembangkan Qurraci, kelima mahasiswa ini telah melakukan survei terlebih dahulu kepada siswa SMA. Menurut Fahmi, 81,33% siswa SMA kesulitan mempelajari materi ayat Kauniyah yang mengintegrasikan Al-Qur’an dan natural science.

Ditanya tentang perbedaan dengan media pembelajaran lain, Fahmi mengatakan bahwasannya media pembelajaran Al-Qur’an dan Natural Sciencepada umumnya hanya berupa buku dan tidak disertai dengan pembahasan tafsir yang komprehensif. Selain itu, integrasi yang dilakukan tidak efektif karena pembaca harus memvisualisasikan sendiri materi natural science yang bersifat abstrak.“Pembelajaran menjadi lebih efektif, menarik, dan interaktif karena buku ini dapat diintegrasikan dengan smartphone.” tutur Fahmi.

Fahmi dan rekan-rekannya memiliki harapan dengan hadirnya media pembelajaran Qurraci dapat mempermudah pembelajaran ayat Kauniyahserta membinaspiritual dan intelektualsiswa SMA.(Jul/Fth)

Post Comment